Assalamu'alaikum....
Mumpung masih anget, mau sharing tentang tata cara mengurus surat tilang, plis jangan tanya macem2, ini pengalaman saya langsung, kalo tanya pengalaman lain saya ga tau ya, hahahaha....
Kejadiannya
Minggu, 18 Desember 2016, saya ketilang di wilayah Garuda Tamini Square .
Lampu merah mau ke Pinang Ranti dari arah At-tin. Tampak didepan mata sudah ada
polisi bermotor berenti di tengah-tengah jalan agar pengendara Arah dari At-tin
tidak langsung membelokan kendaraannya ke arah Garuda Tamini Square. tapi
karena mau ada keperluan pede aja lewat ke arah Garuda Tamini Square. Ternyata
tidak boleh langsung belok harus mutar dulu di Kramik. Dan karena saya
menerobos dan melanggar rambu, saya langsung dikejar-kejar sama pak polisi. dan
saya langsung kebut motor saya supaya polisi tidak bisa menangkap saya. Karena
jalanan tersebut macet, akhirnya saya ketangkep juga sama polisi
tersebut, “apes banget, .”, pikir saya
dalam hati. Sudahlah, mau tidak mau terima ditilang, saya tidak mau menyuap pak
polisinya karena itu haram dan saya ingin mematuhi hukum yang berlaku. Saya
langsung ditanyakan STNK nya dan saya dibawa ke pos polisi dan pak polisi itu
bertanya kepada saya kenapa masih menerobos rambu padahal sudah ada rambu
dilarang belok langsung dan juga sudah polisi yang berjaga. Saya pasrah saja ditegur
polisi karena memang saya yang salah. Pak polisinya langsung menulis surat tilang slip
merah, ditulis disurat tilangnya, pasal 287 dan 28I, tertanggal 18 Desember
2016. dan STNK saya ditahan. Setelah saya di berikan surat tilang sama pak
polisinya kemudian saya diperbolehkan pulang. masuk lah itu surat tilang bewarna merah (ga ambil biru, karena ga ngerti ada merah/biru) ke dompet.
Surat Tilang (Silahkan pelajarin sendiri isinya, saya juga kurang paham detailnya) - Klik utk memperbesar note: jangan tanda tangan kalo pasalnya beda sama kesalahan yg kita lakuin |
Usai tekena tilang saya sangat gelisah saat itu. Mau
ikut sidang, ketar- ketir juga nggak tau caranya, tapi pikiran saat itu masih
kacau yang ada masih campur aduk mikirin biaya denda tilangnya, jadi ngga bisa
berpikir secara jernih, pikiran kacau, bingung saja harus berbuat apa.
Memang susah jadi pengendara yang baik,
cobaan selalu datang menghampiri, entah dari pengendara mobil atau motor
seruntulan, sampe pak polisinya yang mengejar target untuk menilang pengendara
. menurut kabar burung, para pak polisi lalu lintas punya target untuk report
kasus pelanggaran lalu lintas.
Hampir sebulan menjelang jadwal sidang, saya searcing
cara-cara sidang, dan tata caranya, saya menemukan beberapa artikel di
internet, tapi,, ada cara lain tidak harus ikut sidang, patut dicoba, pede aja
hari H nya, Jumat, 6 Januari 2017 tidak ikut sidang di Pengadilan Negeri
Jakarta Timur. Dan pada hari Kamis, 12 Januari 2017 langsung aja pede ke
Kejaksaan Negeri Jakarta Timur, lokasi deket LP Cipinang, setelah LP Cipinang
(dari arah buaran ke arah ke jatinegara).kalau mau naik busway naik yg koridor 10 jurusan PGC-Tanjung Priok
turun di pedati prumpung tinggal jalan kaki deh menuju Kejaksaan Negeri Jakarta
Timurnya, 100 meteran ada belokan ke kanan, masuk deh jalan itu, ada plang nya
dari kayu "urus surat tilang" kalo ngga salah gitu tulisannya,
langsung masuk aja (ada 2 loket, loket pertama untuk ngasih surat tilang,
loket kedua untuk ambil berkas/SIM/STNK yang ditahan). Sebelah kiri parkiran
ada warung kopi, bisa ngeteh, ngopi, jajan gorengan, btw pisang gorengnya enak,
manisnya pas..
Suasana di Kejaksaan Negeri Jak-Tim |
Setelah saya memasuki Kejaksaan Negeri Jakarta
Timur, sudah ramai orang – orang yang ingin mengurus surat tilang juga. Dan
saya mengikuti proses mengurus surat tilang yang sudah ditentukan.
Dan setelah setengah jam menunggu, akhirnya nama saya dipanggil dan STNK yang
disita polisi beberapa minggu yang lalu sudah kembali meskipun saya harus
membayar denda sebesar 81 ribu rupiah.
Cara ngurusnya:
- ke loket 1, serahin surat tilang, nanti akan dikasih kartu antrian oleh petugasnya
kartu antrian (jam 8 pagi aja udh nomor segitu-_-) |
- kalo udah dipanggil sama loket 2, tinggal samperin, nanti dia nanya: "STNK atas nama sodara ...., jumlahnya 81rb".. kasih duitnya, STNK balik deh.
Kelar udah urus surat tilang di Kejaksaan Negeri Jakarta Timur. Saya sampe di lokasi jam 08.20, selesai 09.00.
STNKnya jadi ada Nomornya sama banyak steplesan.. |
- Cek pasalnya, kadang2 suka ada polisi nakal, nulis pasalnya suka dilainin, bagusnya sih mulai skrg harus sekedar tau pasal2 lalu lintas, buru2 googling deh ada kok ttg pasal2, daripada pakpol nya nakal, yg ada bayar denda kita jadi mahal gara2 pasalnya beda.
- Daripada ke pengadilan negeri, ngantrinya lama, belom banyak godaan calo, beuh itu lautan manusia deh, bejubel yg mau ikut sidang. Mending urus di kejaksaan negeri, simple, kaya bayar listrik, taro surat tilang - ambil antrian - tunggu - bayar.
- Datengnya pagi biar tidak menunggu lama, karena Jam 11 aja udh nomor ke 300+ (saya jam 08.10 teng di lokasi, dpt antrian 35, padahal orangnya dikit yg ngantri).
- Begitu udah dpt antrian, tunggu aja di warung kopi, mereka panggil pake toa kok, jd kedengeran, atau nunggu di kursi paling kanan, biar ga kepanasan (kursi kiri kejemur matahari).
- Siapin uang recehan, mereka suka ga ada kembalian, mau ga mau kita harus nuker cari recehan sendiri.
- Info dari yg udah2 sih surat tilang ga diurus2 sampe lama masih bisa diambil di kejaksaan negeri, cuma kemungkinan bisa dimahalin ama si org dalam loket, soalnya nyari berkasnya agak susah karena berkas lama, enaknya sih urus surat tilang pas masih anget2 tai ayam.
- kalo ketilang di wilayah A, situ harus ikut sidang di pengadilan negeri wilayah A, ga bisa di wilayah B,C atau D. Begitupun kalo ga ikut sidang, berkas (SIM/STNK yg ditahan) bisa diambil di kejaksaan negeri wilayah situ ketilang, sama kasusnya, ketilang di wilayah A,... ga hadir sidang, ambil berkas tetap di kejaksaan wilayah A.
Jadwal Loket tilang Kejaksaan Negeri Jakarta Timur:
- Senin - Jumat 08.30 -15.00
- Istirahat 12.00 - 13.30
- Hari Jumat istirahat 11.30 - 13.30
Pada
akhirnya perasaan saya sangat tenang setelah STNK yang ditahan pak polisi sudah
kembali ketangan saya. Sebelum pulang kerumah saya membeli makanan dan mimuman
dulu di warung dekat kejaksaan untuk mengganjal perut karena saya sudah lapar
dan lelah dalam mengurus surat tilang ini. Dalam mengurus surat tilang ini saya
mendapatkan pelajaran yaitu pada
saat kita terkena tilang tidak usah takut lagi kena tilang, mengurus surat
tilang sangat mudah. Karena kasus yang
saya alami melanggar rambu dan tidak punya sim hanya didenda 81 ribu rupiah.
Daripada kita menyuap pak polisinya yang terkadang minta uang damai 100 ribu rupiah, untuk kasus
lain cek pasalnya kena berapa dendanya, kalau masalah mengurusnya kemungkinan
kurang lebih sama, cuma beda nominal dendanya saja.
.
wah saya juga baru ambil tilanagan ini gan pengalaman saya https://juragantanahsuryadi.blogspot.com/2019/03/rumitnya-pengambilan-tilang-di.html
BalasHapusKalo ga ikut sidang,jarak berapa hari berkas dilimpahin ke kejaksaan?
BalasHapusseminggu udh di limpahkan ke Kejaksaan dari jadwal sidangnya..
Hapussaya liat kejadiannya ni di tkp bro haha..
BalasHapuslama jg udh 3 tahun, btw sy udh lewat setahun lbh blm diurus dan sepertinya tdk lama lg sy urus sih
BalasHapus